Ekosistem Sungai

 

Sungai ialah badan air mengalir (perairan lotic) yang membuat  peredaran pada wilayah daratan berasal hulu menuju ke arah hilir dan  akhirnya bermuara ke bahari. Air sungai sangat berfungsi untuk memenuhi kebutuhan kehidupan organisme daratan seperti; tumbuhan, hewan, dan  insan di sekitarnya serta semua biota air di dalamnya (Downes et al., 2002). Sungai memiliki fungsi  primer menampung curah hujan dan  mengalirkannya hingga ke laut.

Ekosistem sungai ialah tempat asli bagi organisme akuatik yang keberadaannya sangat ditentukan oleh lingkungan sekitarnya. Organisme akuatik tadi antara lain tumbuhan air, plankton, perifiton, bentos, ikan, serangga air, dan  lain-lain. Sungai juga artinya asal air bagi warga  yang dimanfaatkan untuk berbagai  keperluan serta aktivitas, seperti kebutuhan rumah tangga, pertanian, industri, sumber mineral, serta pemanfaatan lainnya (Suwarno, 1991). Secara umum , alur sungai bisa dibagi menjadi tiga bagian, bagian hulu, bagian tengah dan  bagian hilir. Bagian hulu adalah daerah sumber erosi  sebab pada umumnya alur sungai melalui wilayah pegunungan atau perbukitan  yang memiliki cukup ketinggian dari bagian atas laut. Substrat bagian atas di bagian hulu pada umumnya berupa bebatuan dan  pasir. (Suwarno, 1991). Hulu sungai adalah zona antara ekosistem daratan dengan ekosistem perairan serta sering kali merupakan daerah yang kaya akan biodiversitas (Louhi, dkk., 2010). Alur sungai pada bagian hulu memiliki kecepatan sirkulasi yang lebih besar  dari bagian hilir, sebagai akibatnya pada waktu banjir material hasil erosi yang diangkut tidak saja partikel sedimen halus tetapi juga apsir, kerikil, bahkan batu (Suwarno, 1991). Bagian tengah ialah wilayah peralihan antara bagian hulu dan  hilir. Kemiringan dasar sungai lebih landai sebagai akibatnya kecepatan aliran relatif lebih kecil pada bagian hulu. permukaan dasar bagian tengah umunya berupa pasir atau lumpur (Suwarno, 1991). Bagian hilir adalah wilayah sirkulasi sungai yang akan bermuara ke laut atau sungai lainnya. Bagian tadi umumnya melalui daerah bagian dengan substrat bagian atas berupa endapan pasir halus hingga kasar, lumpur, endapan organik serta jenis endapan lainnya yang sangat labil. Alur sungai bagian hilir memiliki bentuk yang berkelok-kelok. Bentuk alur tersebut dinamakan meander (Suwarno, 1991).

Ekosistem sungai (lotic) dibagi menjadi beberapa zona dimulai dengan zona krenal (mata) air yang umumnya ada di wilayah hulu. Zona krenal dibagi sebagai rheokrenal, yaitu mata air yang berbentuk air terjun umumnya ada di tebing-tebing yang curam, limnokrenal, yaitu mata air yang menghasilkan genangan air yang selanjutnya membentuk sirkulasi sungai yang kecil. Beberapa mata air akan menghasilkan aliran sungai di wilayah pegunungan yang dianggap zona rithral, ditandai dengan relief aliran sungai yang terjal. Zona ritral dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu epirithral (bagian yang paling hulu), metarithral (bagian tengah) dan  hyporithral (bagian yang paling akhir). selesainya melewati zona hyporithral, aliran sungai akan memasuki zona potamal, yaitu sirkulasi sungai pada daerah-wilayah yang relatif lebih landai dibandingkan dengan zona rithral. Zona potamal bisa dibagi menjadi tiga bagian yaitu epipotamal, metapotamal dan  hypopotamal (Barus, 2004). Struktur fisik sungai menyediakan relung biologi yang melimpah terhadap organisme-organisme akuatik. daerah di bawah batu pada dasar perairan ada tempat yang gelap untuk bersembunyi bagi organisme akuatik ukuran kecil, sedangkan di bagian atas atas batu yang terpapar cahaya mentari  ialah tempat bagi alga yang menempel (Goldman & Horne, 1983).

Biota di ekosistem sungai terbagi atas biota non akuatik dan biota akuatik. Biota non akuatik adalah biota yang hidup diluar perairan sungai contohnya ialah tanaman yang berada di DAS (daerah aliran Sungai), serangga yang hidup diarea lebih kurang sungai seperti semut, capung, kupu-kupu, serta lain-lain. Biota akuatik adalah biota yang sebagian atau semua hidupnya berada di perairan. sesuai cara hidupnya biota akuatik bisa dikelompokkan sebagai neuston, pleuston, nekton, plankton, perifiton, bentos, dan  demersal. Neuston artinya biota akuatik yang hidup dilapisan tipis bagian atas air. seperti halnya neuston, pleuston juga hayati dipermukaan air namun sebagian tubuhnya berada dibawah permukaan air. Nekton umunya terdiri atas biota akuatik yang hidup dan  beranjak bebas didalam kolom air. Plankton ialah kelompok biota akuatik baik binatang atau tumbuhan yang pergerakannya selalu ditentukan arus air dan  umunya ukuran mikroskopis. Perifiton artinya kelompok biota akuatik yang hidup melekat di bagian atas tumbuhan, tongkat, batu, atau substrat lain yang berada didalam air. Biota bentik atau bentos artinya kelompok hewan atau tumbuhan yang hidup didasar perairan. Sedangkan kelompok biota akuatik yang sebagian besar  hidupnya dihabiskan didasar perairan disebut demersal (Wardhana, 2006).

Dari Odum (1994), diantara hewan konsumen 4 grup yang menyusun sebagian besar biomasa dari kebanyakan ekosistem air tawar adalah moluska, serangga air, udang-udangan, serta ikan yang disebut dengan biota akuatik, berdasarkan cara hidupnya, biota akuatik bisa dikelompokkan sebagai neuston, pleuston, nekton, plankton, perifiton, bentos, demersal. Neuston ialah organisme yang mengapung atau berenang pada permukaan air atau bertempat di permukaan air, contohnya serangga air. Nekton merupakan organisme air yang bisa berenang sendiri didalam air sehingga tidak bergantung di arus air atau gerakan air yang ditimbulkan oleh angin. Beberapa organisme yang termasuk kedalam nekton adalah ikan, udang, serta beberapa serangga air. Plankton terdiri alas fitoplankton dan  zooplankton yang biasanya melayang-layang (bergerak pasif) mengikuti motilitas sirkulasi air. Perifiton adalah tumbuhan atau binatang yang menempel/bergantung pada tumbuhan atau benda lain, contohnya keong. berdasarkan ukuran tubuhnya, hewan sungai dibagi menjadi dua yaitu makrofauna serta mikrofauna. Mikrofauna ialah hewan dengan ukuran kurang dari 10mm dan  tidak dapat bisa terlihat langsung oleh mata sehingga harus menggunakan alat pembesar (lup atau mikroskop). Makrofauna artinya hewan atau binatang dengan ukuran lebih dari 10mm dan  bisa terlihat eksklusif oleh mata tanpa harus memakai alat pembesar (lup atau mikroskop). Beberapa organisme yang termasuk kedalam makrofauna sungai artinya kelas Pisces untuk hewan vertebrata sedangkan untuk hewan invertebrata terdapat Mollusca, Crustaceae, dan  Annelida.

Komentar

Postingan Populer